Secara umum, kalender yang paling banyak dipergunakan saat ini didasarkan pada peran penting dua benda langit, yaitu Matahari serta Bulan, Selain itu, beberapa kebudayaan mempergunakan kombinasi Solar-Lunar sebagai patokan sistem kalendernya, seperti yang dipergunakan bangsa China serta Yahudi.
Lalu bagaimana dengan geliat sistem kalender di Nusantara? 🙂 …
Selain kalender yang didasarkan pada pengamatan astronomi, masyarakat agrarian seperti petani di Jawa, Bali, Sunda, Sumatra, Sulawesi, Flores dsb Tidak saja berdasar pada Bulan dan Matahari, bahkan dalam tradisi nenek moyang Indonesia, utamanya yang berprofesi sebagai petani dan nelayan memanfaatkan pengetahuan baik astronomi, ekologi serta biologi dalam penyusunan kalendernya, serta mempergunakan patokan beberapa benda langit yang lain, seperti Pleiades serta rasi Orion, disamping juga menyesuaikan dengan siklus musim serta bagaimana juga siklus hidup lainnya, dan sistem kalender yang cukup pelik tersebut dikenal sebagai Pranotomongso atau Pranatamangsa, atau dalam bahasa sekarang dapat disadur sebagai Pengelola/ Penata Waktu. Continue reading