Sesungguhnya masih banyak bahasan-bahasan atau cabang-cabang Kejawen yang belum disajikan untuk bawarasa ini. Namun demikan apa yang dimiliki penghimpun memang baru sebatas yang tersampaikan dalam buku ini. Oleh karena itu, mohon maaf seandainya isi buku ini masih jauh dari sem-purna.
Penghimpun hanya dapat berharap semoga apa yang telah disajikan ini dapat diterima pembaca budiman dengan baik. Sukur-sukur dapat menggugah perhatian sehingga secara bersama-sama kita, para lajer Jawa, mampu menghasilkan suatu rumusan hasil bawarasa tentang Kawruh Kejawen yang lebih tersistim meliputi : Spirituilisme Jawa, Falsafah Jawa, Tradisi dan Laku Budaya Jawa, Seni Budaya Jawa, Bahasa dan Sastra Jawa.
Penghimpun merasa dititahkan sebagai orang Jawa (kinodrat Jawa), oleh karena itu apa yang disampaikan dalam buku “Bawarasa Kawruh Kejawen” ini sangat terkesan kuatnya keinginan penghimpun dalam rangka menunjukkan “unsur rasionalitas” Kejawen yang sudah terlanjur kaprah dianggap klenik dan ngayawara. Dengan sajian penghimpun ini, diharap-kan para lajer Jawa tidak lagi merasa rendah diri sebagai “orang Jawa”, karena Jawa memang tidak kalah mutu peradaban dan tata peradabannya dibanding sistem peradaban lain. Continue reading