Etika Internet

Apa yang ada di pikiran kita saat membaca kata ‘Netiket’?…

unduhan (8)

Netiket adalah internet + etiket. Internet pasti semua sudah tahu, Kalau etiket? (bukan tiket yang kita beli secara online atau eTiket). Etiket adalah Tata cara masyarakat dalam memelihara hubungan baik antar sesama manusia.

Mungkin kita di rumah dan di sekolah diajarin etiket, diajarin adab sopan santun dan bagaimana berinteraksi dengan sesama. Tapi apakah juga diajarin tentang netiket?… Tidak kan… 😉

Seperti yang kita lihat, bahwa orang cenderung memandang internet sebagai alternate universe. Alam lain. Apa yang dikerjakan di internet (seperti ngeblog, ngetwit, googling, nonton video yutub, chatting dll) ini adalah dunia maya sementara kehidupan yang dijalani sehari-hari seperti sekolah, bekerja, memasak, olahraga, dll adalah dunia nyata. Kemudian muncul bahasan-bahasan semacam: “Dunia Nyata vs Dunia Maya”. Seakan-akan dunia maya itu tempat yang berbeda, atau dua hal yang berseberangan. Seperti ‘bangun vs tidur’, atau ‘kenyataan vs mimpi’ atau yang ekstrem ‘surga vs neraka’. Padahal tidak seperti itu.

Internet yang kita sebut ‘dunia maya’ ini adalah bagian dari dunia nyata.

images (3)

Karena yang di depan kita adalah monitor komputer atau layar henfon, maka kita sering keliru menganggap apa yang kita hadapi itu adalah mesin. Kita mengira kita berbicara dan berinteraksi dengan komputer, kita nggak sadar di balik layar digital itu ada manusia yang nyata…

Kita menyimak postingan ini di monitor komputer (atau layar henfon), tulisan-tulisan ini nggak muncul begitu saja. Saya yang nulis, dan saya nyata.

Kita membaca twit seseorang, hmmm, sebut saja @roromendut Twit-twitnya tidak nongol dari alam digital secara ghaib. Kata-kata itu dia yang mengetik. Dan dia nyata.

Internet dan segala isinya adalah ciptaan orang-orang yang benar-benar ada di dunia. Kode, script, gambar, warna, tulisan. Itu nyata. Memang, ada bot atau program komputer yang bisa meng-generate tulisan atau gambar  secara otomatis, well tapi ini bahasan yang lain. Lagipula, program bot semacam itu juga ditulis oleh: manusia. Sekali lagi, nyata.

Karena internet atau dunia maya ini adalah bagian dari dunia nyata, maka etiket atau tata krama yang berlaku di kehidupan sehari-hari pun berlaku di internet. Misalnya menghormati orang lain, nggak nyakitin, menjaga privasi, berterima-kasih, bilang permisi, minta maaf kalau salah,  dsb.

Catatan: Netiket hanya berlaku di dalam ruang dengan kehidupan sosial di dalamnya.

Hanya berlaku jika ada interaksi, obrolan, atau pergaulan dengan orang-orang lain. ‘Ruang’ sosial ini misalnya: twitter, facebook, forum/message board, email, milis, group chat, kolom komentar di blog, dll. Jika kita online internet kemudian yang kita hadapin ‘cleverbot’ maka netiket nggak berlaku. Karena yang di hadapi memang bukan manusia.

Sama seperti etiket, Etiket hanya berlaku ketika kita berada di lingkungan sosial atau sedang bersama orang lain. Kalau udah masuk media sosial, kita nggak sendirian. Maka hati-hati dalam menulis status, teliti sebelum memencet tombol send.

Berikut adalah pelanggaran-pelanggaran dalam Netiket (Bukan pornografi, Bukan download lagu dan film bajakan, Yang kita bahas berbeda). kesalahan-kesalahan yang terkait dengan netiket itu antara lain: Flooding, flaming dan trolling.

Flooding. Aktivitas ini hampir sama dengan spamming; yaitu aksi mengirim pesan bernada sama, berulang-ulang. Bedanya; spam dilakukan oleh bot yang memang diprogram untuk mengirim pesan-pesan dalam suatu waktu tertentu secara otomatis. (Contohnya: twit promo yang tau-tau nyamber twit kita ketika menulis keyword tertentu. Atau email yang bilang kalau kita menang undian sekian juta dollar.) Sementara flooding dilakukan oleh manusia yang belum tahu netiket. Sangat menjengkelkan. Tingkat kejengkelannya di atas level anak kecil yang merengek-rengek minta mainan.

Flaming. Perbuatan yang tidak terpuji yang kedua ini secara harfiah berarti membakar. Di sini yang dibakar adalah emosi user lain. Flaming dalam kehidupan nyata mungkin sepadan dengan: ngajak perang. Flaming biasanya menyerang personal; dan pasti dilakukan oleh dua orang yang tidak saling mengenal. Jika sama-sama mengenal, apalagi sobatan, nggak mungkin akan terjadi flaming. Dosa ini menelurkan varian pihak ketiga yang bernama: kompor.

Setelah flaming; muncul dosa dengan level yang lebih buruk: Trolling. Pasukan troll paling banyak ditemukan di bagian komentar suatu video di youtube. Cari saja video yang view-nya ribuan atau jutaan. Lihat komentar yang paling berbeda; nah itu trolling. Contoh video sedang main game horror dan menjerit-jerit dengan ekspresi yang kocak. Kebanyakan user akan mengomentari dengan celetukan yang kocak juga. Seperti: “LOL. Epic face!” 

Tapi kalau seorang troll; dia akan berkomentar seperti: “What is this shit? This video is so gay. And you guys are dumb.”. cukup familiar kan?… Trolling dilakukan untuk mencari perhatian atau merusak suasana. Dan sama seperti troll, dia akan diem dan gak mau tau ucapan-ucapan orang lain.

Nah, kalau kita bertemu dengan tiga hal tersebut, apa yang bisa kita lakukan?…

Think positive, santai saja dan tetap semangat, yang perlu diperhatikan adalah: identitas pelaku. Hampir semua pelaku flooding, flaming dan trolling itu identitasnya tidak jelas. Kenapa? Karena mereka merasa aman bersembunyi di balik akun anonim. Karena tidak ada orang yang kenal, mereka merasa bebas mau ngapain. Jika anda bertemu dengan akun semacam itu, biarkan saja. Tidak perlu ditanggapin. Jika ada akun dengan nama yang aneh dan tidak ada tanda-tanda yang jelas, cuekin saja. Salah satu nasehat untuk yang bermain di media sosial adalah… “Jangan pernah percaya dan jangan pernah berdebat dengan akun anonim” 🙂

images (31)

***

4 thoughts on “Etika Internet”

  1. @ Someone out there,

    “Mari lanjutkan mimpi kita di balik cahaya yang tumpah dari langit” ujarmu.

    Jantungku berdetak dalam dada, harapan dan ketakutan berdenyut dalam nadiku. Aku bertanya-tanya apakah benar-benar tidak apa-apa, apakah aku dapat melalui semua itu?

    Suaramu yang beresonansi terbawa angin pun mencapai telingaku, “Kita dilahirkan dengan langit yang berbeda, langit yang memantulkan semua kenangan kita. Kau memiliki kisah dan air mata yang tidak aku ketahui. Mungkin di saat aku tertawa, kau menangis. Mungkin ada kebahagiaan yang sama, tapi aku tidak yakin ada kesedihan yang sama. Kau meletakkan sebuah batas di masa depan dengan sebuah janji & menghiasinya dengan kata-kata. Aku yakin kau menginginkan hari esok lebih dari siapapun bukan?”

    Aku tertawa dan melihat pelangi di kejauhan. “kau suka? itu terbentuk dari air matamu. Seperti sebuah musim yang berlalu, saat kau sedih biarkanlah sedih. Jangan terburu-buru mengubahnya menjadi kebahagiaan. Tidak apa-apa, aku di sini untukmu. Bila saatnya untuk berlari, aku akan berlari bersamamu.” itu kusebut menyudahi kesedihan.

    Dalam hari yang berulang, siapa pun terkadang lupa tentang hari ketika akar harus menyusup dalam ke bawah tanah demi membuat bunga mekar di atas tanah ini. Ketika birunya langit yang kupandang terlihat sedih. itu karena ia sedang melepaskan keraguan firasat yang mengalir dengan warna kelabu… Setiap orang di dunia ini, siapapun, seperti sehelai kelopak bunga, Yang saling berpelukkan erat membentuk sebuah kuncup bunga.

    Walau hampir terkoyak oleh angin
    Walau matahari disembunyikan oleh awan
    Mata kita bukan lagi untuk menumpahkan air mata, tapi ada untuk melihat impian
    Kau membawaku, seperti angin yang mengalir dan menenangkan

    • Kamu bilang, “ini cinta”. Ah, sepertinya kamu terlalu cepat menyimpulkan, saudariku. Hanya karena kamu kagum pada kepribadiannya: baik, humoris, bijaksana, memikatmu dengan tulisan-tulisannya, lalu dengan mudah kamu mengatakan bahwa kamu sedang dimabuk asmara. Ya, sepertinya kamu memang benar-benar mabuk. Dan itu tidak baik sebenarnya untuk tubuhmu, terlebih hatimu.

      Tidakkah kamu sadar bahwa pengetahuanmu tentangnya hanya secuil? Dia orang asing yang bahkan belum pernah kamu temui. Bagaimana bisa kamu menghadirkan cinta pada si maya? meski kamu selalu meyakinkanku, “sosoknya ada, meski aku belum pernah menemuinya” Hmmm… Atau mungkin kamu terjebak pepatah Jawa: Witing tresno jalaran soko kulino? Ya sudahlah. Aku pun tak berhak menyalahkan. Hanya, jangan kau pupuk cintamu itu. Karena, belum saatnya taman hatimu bersemi oleh cinta semu.

      Tak lama setelah itu kamu berkata, “cintaku pudar”. Ah, aku sudah menduganya. Cinta yang kamu bangun memang tak akan memberi jaminan kesejatian. Sepertinya aku pun mulai sepakat dengan pepatah jawa itu: Witing tresno jalaran soko kulino. Ada cinta karena terbiasa. Pudarnya cintamu pasti karena intensitas yang tak lagi terjalin.

      Jika kamu ingin memetik buah hikmah, ambillah dari pohon kehidupanmu. Sesungguhnya, kejadian ini bisa memberikan banyak pelajaran. Jangan lagi kamu terjebak oleh cinta semu. Kurangi intensitasmu dengan lawan jenismu. Meski mungkin hatimu sudah kuat menahan serangan virus merah jambu, kamu tetap tidak dapat menjamin jika dia terkotori oleh penyakit hati.

      “Terima kasih” katamu, menutup perbincangan kita. Seharusnya kamu tak perlu berterima kasih. Sudah menjadi hakmu untuk mendapatkan nasihat dari saudara (halus) mu. Dan seandainya kamu tahu bahwa bukan hanya kamu yang mengalaminya, jatuh cinta dengan teman dunia maya. Bahkan pernah ku dengar kisah nyata seorang pria beristri yang menyatakan cintanya pada seorang gadis yang dikenalnya melalui dunia maya. Kok bisa yaa? Aku sungguh tak menyangka saat mendengarnya.

      Kenyamanan yang dibangun selama interaksi, ditambah intensitas yang berlebih, mungkin dua faktor itu yang menumbuhkan benih cinta. Ah, cukuplah. Cukup kejadian ini menjadi pengingat, untukku dan yang lain agar kita senantiasa menjaga hati-hati kita untuk tidak mudah jatuh (cinta). Sudah saatnya kita membangun cinta, menebarkan kasih sayang kepada sesama. Bukan atas nafsu belaka, tapi lebih karena kecintaan yang mendalam kepada Sang Pemilik Cinta…

  2. Dunia maya sebenarnya tak ubahnya seperti dunia nyata, terkadang kita bisa membaca karakter seseorang lewat tulisannya. dan karena kedekatan ’emosi’ itupun bahkan kita bisa bertemu untuk saling berkunjung, karena merasa sudah akrab dan saling kenal di dunia maya (baca: blog).

    Kebetulan saya mempunyai kenalan beberapa teman pinisepuh yang awalnya hanya bertemu di blog saja/ bertemu tulisannya saja, dan luar biasa pertemanan di dunia maya ini ternyata juga bisa menjadikan kita seperti paseduluran di dunia nyata.

    Nah, kalau jatuh cinta dengan ‘someone’ strange di dunia maya, itu suatu peristiwa yang langka euyy… 😉

    @ Dea Rita,

    Mau jatuh cinta di dunia maya? Baca ini dulu ya 🙂

    Berkenalan di dunia maya lalu kopi darat dan “jadian” adalah salah satu upaya mencari cinta. Tapi tak semua kisah berakhir bahagia seperti Meg Ryan di film You’ve Got A Mail. Terkadang sosok yang dibayangkan dalam komunikasi tak sesuai dengan kenyataan.

    Sebab, kecenderung orang untuk menjadi pribadi yang sebenarnya tak bisa dilakukan di dunia maya. Dunia maya adalah tempat yang aman jika manusia ingin menjadi apa pun tanpa harus melihat risiko langsung atau penolakan.

    Lalu, bagaimana untuk mencegah agar tidak bertemu dengan orang yang salah? Berikut ini ada tip dari yourtango.com.

    1. Meng-google-ing

    Google adalah sumber segala. Gunakan media ini untuk mencari latar belakang, identitas, dan sosok calon pasangan di dunia maya. Memang tidak semuanya berhasil, tapi paling tidak Anda bisa menemukan cara untuk mengetahui orang-orang terdekatnya.

    2. Mencatat apa pun tentang calon pasangan

    Jika sesuatu terasa janggal, percayalah dengan intuisi Anda. Coba kuak kejanggalan yang Anda temukan tentang si dia sebanyak mungkin.

    3. Jangan abaikan peringatan

    Usahakan sesegera mungkin bertemu. Pertemuan langsung akan memudahkan Anda mengenali pasangan. Jika memang si dia serius dengan Anda, tidak ada yang terlalu sibuk untuk meluangkan waktu bertemu.

    4. Gunakan aneka media

    Internet menyediakan banyak cara untuk bertatap muka langsung. Seperti Skype, Gtalk Video, atau Facebook Chat Video. Aplikasi ini akan mempermudah Anda untuk melihat sosok calon kekasih. Jika mereka tak mau menggunakan video chat dengan alasan yang tak masuk akal, abaikan saja keseriusan si dia.

    5. Bergabunglah dengan situs kencan yang terverifikasi

    Banyak situs kencan yang sekarang menggunakan aneka pengaman untuk anggota mereka. Situs-situs ini berusaha mencegah disusupi predator atau scammer.

    Di antara semua tip di atas, yang terpenting adalah insting dan akal sehat. Jika Anda merasa ada sesuatu yang salah, bicaralah dengan teman atau kerabat. Minta nasihat mereka. Usahakan untuk mengorek semua informasi dasar tentang calon pasangan hingga Anda merasa nyaman untuk meneruskan hubungan.

    Selamat mencoba!

    • ” Cinta adalah proses, seperti halnya proses kehidupan. dan kehidupan telah mengajarkan kepada kita bahwa cinta tidak muncul saat saling pandang, namun kala berjalan pada arah yang sama.”… 😉

Leave a comment