Kodrat Tuhan, bahwa bangsa manusia diciptakan Tuhan berikut perangkat ‘build-in spirituil’ atau ‘wiji spirituil’ yang ‘jumbuh’ (sesuai) untuk menjalani hidup di habitat tempat bangsa manusia tersebut diciptakan. Kenyataan yang ada, sesuai dinamika semesta, bahwa keadaan alam (termasuk geo spiritual) di bumi ini tidak sama. Dengan demikian, ada perbedaan ‘wiji spiritual’ pada masing-masing bangsa manusia demi bisa ‘jumbuh’ dengan kondisi ’geo spiritual’ tempat masing-masing bangsa tersebut tercipta.
Interaksi ’wiji spirituil Jawa’ dengan ’situasi, kondisi, dan geo spiritual’ habitat Jawa menumbuh kembangkan ‘cipta rasa karsa’-nya wong Jawa. Dari ’cipta rasa karsa’ ini tumbuh kesadaran adanya ’hubungan’ antar semua yang ada di jagad raya.
Kesadaran-kesadaran tersebut berupa:
- Kesadaran adanya Tuhan sebagai penguasa alam semesta.
- Kesadaran adanya hubungan kesemestaan (hubungan manusia dengan jagad raya dan seluruh isinya).
- Kesadaran keberadaban (hubungan antar sesama manusia). Continue reading