Majalah SASMITA No. 01 Tahun I – September 2007
Rubrik Warta :
SASMITA, Misteri Lelakon
Renaisans Jawa menuju Indonesia Tamansari Dunia
Setelah sekian lapis kemerdekaan bangsa terkikis, tergadai atau hilang, bahkan sampai kedaulatan spiritual pun nyaris tidak kita punyai lagi, maka sesungguhnya hal ini merupakan keprihatinan mendalam bagi kita semua, warga Indonesia !
Meskipun demikian, masih ada ‘pertahanan spiritual’ bangsa yang ulet tidak mempan digerus tata peradaban dan paham-paham ideologi asing. Pertahanan spiritual bangsa tersebut pada orang Jawa tercermin pada penggunaan bahasa Jawa ‘ngoko’. Ya, bahasa plain, bahasa awam yang menyatu dengan kekuatan ‘tata peradaban’ asli sukubangsa Jawa dan terus menerus operasional berkesinambungan dari generasi ke generasi. Bahasa yang kenyataannya masih mampu menyatukan komunikasi antar wong Jawa darimana berasal dan dimanapun berada. Ketika orang Jawa sudah merasa sulit menggunakan bahasa ‘krama’, maka secara nyata masih fasih untuk ‘ngoko’. Contoh lain ketahanan tersebut, bila dalam keadaan terpaksa kehilangan kata-kata, maka akan segera muncul kata-kata bahasa Jawa ‘ngoko’ dari mulut orang Jawa dalam ngudar gagasan. Continue reading